Sedikit cerita ya buat anak dan generasi ke depannya, mungkin hanya ini yang bisa kita lakukan untuk mengenal lebih jauh saudara saudara seiman kita di negeri luar sana. Inilah kisah mengenai Israel di tanah yang ‘katanya’ milik mereka.
Sebagai logika sederhana, ibaratnya seperti ini. Kita tinggal dalam sebuah rumah sederhana, dan di keluarga kita terdiri dari ayah-ibu, dan 4 saudara kandung kita. Lalu tiba tiba datanglah segerombolan maling yang menjarah rumah kita, mereka menyakiti anggota keluarga kita, mereka menjarah harta kita, mereka menempati tempat di rumah kita.
Lalu kita melawan segerombolan maling ini, hingga akhirnya ada yang jatuh korban hingga akhirnya kita mencoba dengan sekuat tenaga untuk mengusirnya. Para tetangga rumah kita lalu melaporkan ini kepada RT di lingkungan kita, akan tetapi RT kita malah memberikan ijin kepada segerombolan maling tersebut untuk menempati rumah kita padahal mereka sudah jelas jelas bukanlah yang berhak!
Hingga akhirnya, ijin sudah diterima, maling itu kini berbagi rumah dengan kita. Dan mirisnya lagi, pemilik rumah yang asli terus dijarah, disakiti, diserang dan dianiaya bagaimanapun caranya agar mereka meninggalkan rumah milik mereka. Maling tersebut sedikit demi sedikit menguasai hampir seluruh sudut ruangan di rumah tersebut. Lama kelamaan, justru kini maling tersebutlah yang melaporkan ke pihak RT bahwa sang pemilik rumah tidak adil, dan melakukan serta menyerang mereka ( padahal itu semua adalah bentuk pembelaan diri) Maling tersebut menganggap itu adalah pelanggaran, mereka berharap semoga dari pihak RT mau memberikan sanksi untuk pemilik rumah yang asli tersebut.
Inilah logika sederhananya apa yang terjadi di tanah air saudara kita ( Palestina) dan tentunya tanah air kita juga. Tanah air kita tidak terbatas oleh teritorial, dimanapun ada yang mengumandangkan adzan maka disanalah tanah air kita. 😥
rumahbukuiqro 