ternyata qurban dengan cara islami tidak menyakitkan hewannya

sumbergambar : kotapalembang.blogspot.com

Artikel Singkat, Penuh Manfaat! Insya Allah..

Sekali lagi, dunia tak mampu berkata-kata, ketika Islam bisa membuktikan kebenarannya. Semua membisu dan mungkin “malu”..

Masih Ingat beberapa minggu yang lalu, umat Islam di seluruh dunia melakukan perintah Allah yang kita kenal dengan ‘Idul Adha??

Yups, Para peneliti berhasil mematahkan teori barat yang menuduh islam “TIDAK MENYAYANGI BINATANG”. Mereka beranggapan bahwa ibadah qurban adalah salahsatu tindakan pembunuhan masal. Cara menyembelih hewan yang tradisional diklaim MENYAKITKAN. Salah satunya tercantum di rancangan peraturan penyembelihan hewan yang sedang digodog di Belanda. Intinya mereka melakukan penyembelihan dengan obat bius. Setelah mati, baru disembelih. (ini bangkai dong masuknya! Ckckck)

Alhamdulillah, hasil penelitian mematahkan teori tersebut. Ini dia hasil penelitiannya..

“Mana yang lebih manusiawi dan paling tidak sakit, menyembelih dengan Syariat Islam (tanpa bius) atau dengan cara barat (dengan obat bius)?”

Dua staf ahli peternakan dari Hanover University, Jerman menjawab dengan penelitian.

Mereka menggunakan sekelompok sapi dewasa untuk penelitian. Pada permukaan otak kecil sapi-sapi tersebut dipasang microchip yang disebut electro-encephalograph(EEG). Setelah masa adaptasi cukup, separuh sapi disembelih dengan cara Syar’I, separuh lagi dengan cara barat.

Islam mengatur cara penyembelihan. Diantaranya:

1. Pisau harus sangat tajam

2. Memotong 3 saluran pada leher bagian depan (saluran makan, nafas serta 2 saluran pembuluh darah, yaitu arteri kortosis dan vena jugularis).

Cara barat yaitu memingsankan sapi terlebih dahulu dengan obat bius, yang sering juga memberikan obat bius mematikan.

EEG dalam otak sapi itu merekam aktivitas otak dari masa penyembelihan hingga benar-benar mati. Hasilnya…

*Penyembelihan menurut syari’at :

3 detik pertama setelah disembelih (3 saluran tadi putus), tidak ada perubahan grafik EEG. Hal ini menunjukan bahwa 3 detik pertama setelah disembelih, sapi tidak merasakan sakit!

3 dettik berikutnya.. merekam adanya penurunan grafik secara bertahap yang sangat mirip dengan kejadian sleep deep (tidur nyeyak) hingga sapi-sapi itu benar-benar hilang kesadaran.

Pada saat tersebut EEG menggambarkan bahwa aktivitas jantung mulai meningkat. EEG merekam ada aktivitas luar biasa dari jantung yang menarik sebanyak mungkin darah dari seluruh tubuh dan memompanya untuk keluar. Hal ini merupakan reflex dari gerakan kerjasama antara jantung dan sumsum tulang belakang. Alhasil, grafik EEG tidak naik, justru drop sampai angka NOL! Artinya sapi tidak merasakan sakit! Karena darah keluar terpompa semua, dihasilkanlah daging yang sehat.

Kalaupun sapi meronta-ronta itu hanyalah gerak reflex karena aktifitas otot yang tertarik untuk mengeluarkan darah. Bukan karena kesakitan.

Hasil berlawanan terbukti dari sapi-sapi yang dibius

*Penyembelihan secara barat

Dengan dibius, sapi jatuh pingsan sampai tidak sadarkan diri lagi. Dan mudah disembelih tanpa meronta-ronta yang NAMPAKNYA tidak sakit. Pada saat disembelih darah yang keluar hanya sedikit (tidak sebanyak cara syar’i).

Setelah proses pemingsanan tercatat kenaikan sangat nyata pada grafik EEG . hal tersebut menunjukan bahwa dalam proses pemingsanan sapi merasakan sakit dampak dari obat bius tersebut.. obat itu memaksa jantung berhenti berdetak lebih awal. Akibatnya jantung kehilangan kemampuan untuk menarik darah keluar dari seluruh organ tubuh. Alhasil.. daging jadi tidak sehat. Karena darah yang mengendap adalah sarang kuman.

So.. sekali lagi..semua syariat islam dibuat oleh yang Maha Mengetahui, Maha Pemilik segalanya. Jadi pasti membawa kebenaran.

Masih banyak sebenarnya pembuktian tentang bahwa penyembelihan secara syariat itu tak menyakiti hewan, asalkan.. SESUAI Syariat. Ini juga tantangan bagi ummat Islam untuk lebih memperbaiki lagi cara penyembelihan, sudah benarkah 3 saluran yang terpotong?dsb,,

Alhamdulillah, sekarang di Indonesia sudah mulai bermunculan tempat pemotongan hewan yang bukan hanya syar’i, tapi juga BER-PRI-KE-Hewanan. Seperti, sesama sapi tak boleh saling melihat saat disembelih(masing-masing sapi yang disembelih dibedakan ruangannya), cara menjatuhkan sapi yang baik sehingga dia tidak tegang, cara memperlakukan sapi agar dia mau tidur sendiri juga sudah ada sekarang. Subhanallah

Insya Allah lebih berkah.

Semoga bermanfaat ya. Artikel ini penulis kutip dan modifikasi dari beragam sumber diantaranya Majalah Tarbawi Edisi 251-19 Mei 2011, Koran Pikiran Rakyat Bagian Cakrawala, dan buku Gue Never Die by: Salim a Fillah. Artikel lainnya silakan mampir di web kami www.rumahbukuiqro.com

By: reiayanami